Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)

Kuliah pagiini.com akan membahas tentang Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) sebuah model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai metode pilihan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Pengertian Pembelajaran Kooperatif 

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah model pebelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik serta keterampilan sosial yang juga termaksuk di dalamnya interpersonal skill. yang menjadi dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah manusia makhluk sosial, gotong royong, serta kerja sama; yang merupakan kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, terdapat unsur-unsur penting dalam pembelajaran kooperatif:
  • Mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, silih asuh antar sesama sebagai latihan hidup bermasyarakat, karena pada dasarnya tujuan dari belajar oleh siswa adalah untuk bisa menyesuaikan diri dalam lingkungan masayrakat dan perkembangan zaman.
  • Saling ketergantungan positif antar individu, di mana tiap individu dalam suatu kelompok memiliki kontribusi dalam mencapai suatu tujuan)
  • Tanggung jawab sebagai seorang individu.
  • komunikasi antar anggota
  • Evaluasi proses pembelajaran 
 Lalu, apa yang menjadi tujuan dalam pembelajaran kooperatif? 
  1. Secara Individual: Pada dasarnya keberhasilan seseorang di tentukan oleh orang itu sendiri dan tidak dipengaruhi oleh orang lain. 
  2. Secara Kompetitif: Keberhasilan yang didapatkan karena kegagalan orang lain
  3. Secara Kooperatif: Keberhasilan yang didapatkan karena keberhasilan orang lain, dalam hal ini di yakini bahwa seseorang akan dapat merah kesuksesan dengan bantuan orang lain.
Lalu bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif?
  • Berikan informasi dan sampaikan tujuan yang ingin dicapai saat melaksanakan pembelajaran.
  • Buat kelompok belajar atau organisasikan siswa dalam kelompok kooperatif dan bimbing mereka untuk kooperatif dengan kelompok berdasarkan kegiatan yang diinstruksikan.
  • Evaluasi dan berikan penghargaan.
Selanjutnya, Apa saja jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ?

Metode pembelajaran kooperatif memiliki banyak jenis dan tipe yang dapat digunakan oleh guru sebagai pendidik untuk menerapkan atau mentransfer materi kepada siswa, berikut diantaranya:
  1. Tipe STAD
  2. Tipe TGT (Team Game Tournament)
  3. Tipe Jigsaw (Tim Ahli/Expert Group)
  4. Tipe KBS (Kepala Bernomor Struktur)
  5. Tipe KI (Kelompok Investigasi)
  6. Think- Pair-Share
  7. Tipe Mind Mapping 
  8. Tipe ST (Snowball Throwing)
  9. Tipe Duti-Duta (Dua Tinggal-Dua Tamu)
  10. Tipe TITO (Time Token)
  11. Tipe Debate
  12. Tipe PP (Picture and Picture)
  13. Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
  14. Tipe SFE (Student Fasilitator and Expailing)
  15. Tipe CS (Cooperative Script
Baca Juga: Metode Pembelajaran Quantum Learning

Berdasarkan pada jenis-jenis pembelajaraan Cooperative learning yang telah disebutkan dapat dilihat bahwa pada dasarnya metode atau model pembelajaraan kooperatif adalah metode pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam menyelesaikan masalah yang diberikan,  berdasarkan kelompok belajar yang telah dibagikan pada awal pembelajaran atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif, yang harus menjadi perhatian guru pada metode pembelajaran ini adalah memastikan ketercapaian tujuan pembelajaran dimana dalam setiap kelompok belajar harus saling kooperatif dan juga memberi dukungan dan motivasi pada sejawat. 

dalam penerapan pembelajaran kooperati ini terdapat prinsip-prinsip yang mendasari, yaitu;
  1. Positive Independence; saling ketergantungan positif yakni setiap anggota kelompok menyadari perannya dalam kelompok.
  2. Face to face ; dimana setiap kelompok harus saling berinteraksi.
  3. Individual accountability; setiap angota kelompok harus ikut dalam berkontribusi demi ketercapaian tujuan bersama.
  4. Use of collaborative; setiap keterampilan yang diperoleh dalam kelompok dengan bimbingan guru diharabkan akan berguna untuk bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
  5. Group processing; siswa perlu menilai bagaimana mereka bekerja secara efektif demi mencapai tujuan.
Cooperative learning yang dikenal dengan sistem belajar kelompok menekankan pada kelompok belajar dibuat dalam jumlah kecil agar guru dapat dengan mudah memantau dan memahami karakter siswa dalam memecahkan masalah antar sesama anggota dan jumlah kecil ini juga di harapkan akan merangsang siswa agar lebih bersemangat dalam belajar.  



SEMOGA BERMANFAAT

No comments:

Featured Post

Tugas 4: Desain Elementer Dwimatra 2024

Powered by Blogger.