Estetika Visual Nusantara (Kajian Estetika Pada Animisme dan Dinamisme)

 Estetika Visual Nusantara 

Kali ini kita akan membahas bagaimana kaitan antara estetika dengan kebudayaan nusantara melalui pemaham berikut ini......

Seni rupa merupakan salah satu kesenian yang mengacu pada bentuk visual atau sering disebut bentuk perupaan yang merupakan susunan atau komposisi atau satu kesatuan dari unsur-unsur rupa. Dharsono (Estetika, 2007)

Bentuk visual sendiri bisa berupa artefak Nusantara. Artefak seni merupakan ekspresi kebudayaan masyarakat berupa gagasan dan tingkah laku dengan segala falsafah dan filsafat yang melatar belakanginya. Dharsono (Estetika Nusantara, 2015)

Sementara itu, setiap artefak nusantara memiliki nilai-niai estetika yang membuatnya layak untuk dijadika identitas suatu budaya. Estetika adalah sebuah ekspresi kebudayaan yang mengandung nilai-nilai magis religious, yang tergambar atau tersimbolkan dalam bentuk sacral, semi sacral, dan profan. Dharsono (Estetika Nusantara, 2015)

Semua bentuk seni beserta ekspresi estetik yang hadir dan berkembang dalam setiap kebudayaan, cenderung berbeda dalam corak dan ungkapan, dan mempunyai ciri khas masing-masing yang unik. Perbedaan corak dan ungkapan tidak hanya menyangkut dengan pemenuhan kebutuhan estetik saja, tetapi juga terkait secara integral dengan pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder. Apabila estetika berhubungan dengan sesuatu yang dianggap sakral maka bentuk seni memiliki hubungan erat dengan sistem kepercayaan masyarakat.

ANIMISME

Berdasarkan kepada asas kepercayaan dan tradisi, telah mendorong lahirnya perkembangan perilaku animisme. Kepercayaan animisme merupakan sebuah sistem pemujaan terhadap roh leluhur, pada masyarakat yang melakukan praktik animisme, bentuk-bantuk seni rupa akan merujuk pada bentuk manusia sebagai simbol roh. Sepertihalnya contoh berikut;

Hampatong

Hampatong merupakan patung ukir yang terbuat dari kayu ulin yang dipercaya menjadi penjaga masyarakat dari penyakit dan gangguan roh jahat. Bentuk manusia pada patung tersebut menggambarkan roh nenek moyang.

DINAMISME 

Adapun pada masyarakat yang melakukan praktik dinamisme, bentuk-bentuk seni rupa akan merujuk pada bentuk benda-benda alam seperti tumbuhan, hewan maupun benda langit seperti matahari, bulan, bintang, dsb. Menurut kepercayaan dinamisme, ada benda-benda tertentu yang dipercayai memiliki kekuatan magis, sehingga benda itu dikultuskan dan dikeramatkan. sepertihalnya contoh berikut:

deder keris

Deder Keris atau Hulu Keris merupakan bagian senjata keris yang berfungsi sebagai tempat genggaman. Dalam tradisi Jawa, bagian ini merupakan adaptasi dari bentuk manusia, dari kepala hingga pinggul. Hal ini dimaksudkan bahwa seorang manusia harus ingat drajatnya sebagai manusia. Oleh sebab itu, manusia harus menggenggam erat hakekat dirinya sebagai manusia. dan bagian lainnya merujuk pada hewn dan tumbuhan yang dianggab magis.

Apabila estetika berhubungan dengan sesuatu yang dianggap profan maka bentuk seni memiliki hubungan erat dengan sistem kekerabatan masyarakat yang dapat menyimbolkan kehormatan, kebanggaan, maupun status sosial. Bentuk seni rupa untuk menyatakan suatu yang profan biasanya mengadaptasi dari bentuk-bentuk alam yang memiliki karakter yang kuat seperti hewan maupun benda-benda alam.

semua itu menjadikan karya seni tradisi menjadi simbol ekspresi yang didasarkan pada kepercayaan dan nilai nilai yang dianut oleh masyarakat hingga menjadi ide dalam pembuatan karya seni untuk dapat mempertahankan tradisi nusantara tersebut. 


Selain sebuah kepercayaan coba sebutkan karya seni yang menjadikan estetika visual nusantara sebagai ide dari desain karya tersebut?


No comments:

Featured Post

Materi 6: RAGAM HIAS PADA WASTRA INDONESIA

Powered by Blogger.